Bupati Anas Ajak Pelaku Perjuangan Kopi Pasarkan Produksi Via Online

Bupati Anas Ajak Pelaku Perjuangan Kopi Pasarkan Produksi Via Online - Hallo sahabat 3i Networks Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Bupati Anas Ajak Pelaku Perjuangan Kopi Pasarkan Produksi Via Online, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita-jawa-timur, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Bupati Anas Ajak Pelaku Perjuangan Kopi Pasarkan Produksi Via Online
link : Bupati Anas Ajak Pelaku Perjuangan Kopi Pasarkan Produksi Via Online

Baca juga


Bupati Anas Ajak Pelaku Perjuangan Kopi Pasarkan Produksi Via Online

Bupati Anas Ajak Pelaku Usaha Kopi Pasarkan Produksi Via Online Bupati Anas Ajak Pelaku Pe Bupati Anas Ajak Pelaku Perjuangan Kopi Pasarkan Produksi Via OnlineBupati Anas dikala berbincang dengan pelakuFoto: Ardian Fanani

Banyuwangi -Seiring kemajuan pariwisata daerah, perkembangan produk UMKM kopi Banyuwangi juga terus meningkat. Produk kopi lokal mulai menjadi primadona para wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pun ingin semoga pelaku perjuangan kopi lokal berbagi pemasaran produknya melalui platform online.

"Kita harus bekerja keras bersama untuk mengangkat kopi lokal. Saya harap UMKM Kopi tidak berpuas diri dengan hasil yang sudah di sanggup dikala ini. Salah satunya memanfaatkan platform online untuk pemasaran dengan jangkauan yang lebih luas," kata Bupati Anas dikala bertemu dengan puluhan pelaku perjuangan kopi dan barista di Pendopo Sabha Swagata, Sabtu (2/3/2019).

Anas menyampaikan pemasaran secara online mempunya jangkauan yang sangat luas. Berdasar data Bank Indonesia (BI) pada 2016 pembeli online Indonesia mencapai 24,73 juta orang dengan nilai transaksi sebesar Rp. 75 trilun dan pada 2018 transaksinya diperkirakan mencapai Rp 144 triliun. Sebuah angka yang sangat besar.

"Ini menjadi peluang buat pelaku UMKM Kopi Banyuwangi. Manfaatkan aneka macam platform online baik e-commerce konvensional menyerupai Tokopedia, Lazada, Bukalapak maupun platform media umum menyerupai facebook dan instagram," kata Anas.

Anas pun mengajak para UMKM kopi lokal terus meningkatkan kualitas produk maupun packaging. Pemkab sendiri setiap tahun mengadakan training bagi petani dan UMKM kopi, salah satunya lewat Processing Coffee Festival. Pemkab juga menyediakan akomodasi bagi UMKM kawasan untuk berkonsultasi perihal pemasaran online dan packaging melalui Rumah Kreatif di bawah Dinas Koperasi dan UMKM.

"Silahkan manfaatkan akomodasi yang ada di Pemkab, atau sanggup berguru secara berdikari lewat informasi yang kini sangat banyak dan gampang di susukan di internet," kata Bupati Anas.

Jumlah UMKM kopi di Banyuwangi sendiri terus tumbuh pada 2013 jumlahnya tidak hingga 10, namun kini sudah mencapai lebih dari 40 UMKM. Kafe yang menyajikan kopi juga mulai menjamur di penjuru kabupaten.

Selain mendorong pemasaran online, Bupati Anas menyampaikan akan mendukung pelaku perjuangan kopi dengan menyediakan outlet khusus kopi dengan susukan yang strategis bagi UMKM. Juga akan memasukkan produk-produk kopi dengan kualitas baik melalui jaringan Warung Pintar, sebuah platform e-commerce yang berbagi warung dengan sumbangan teknologi dan analisis data. Saat ini Warung Pintar mempunyai ribuan jaringan secara nasional.

Sementara itu salah satu pelaku perjuangan kopi, Mastuki mengaku mengalami perkembangan perjuangan yang cukup pesat beberapa tahun terakhir. Pada awal memulai perjuangan kopi dengan brand Jaran Goyang, penjualannya hanya 5 kg per bulan, namun kini sudah mencapai 250 kg, itu pun meningkat di waktu tertentu.

"Alhamdulillah semakin ramainya wisatawan yang ke Banyuwangi berdampak signifikan pada perkembangan perjuangan saya. Pengembangan bisnis secara online jadi cara ampuh untuk pengembangan usaha," kata Mastuki.

Juga ada Andreas yang mengusung brand Robicasno. Dari modal awal 150 ribu untuk membeli kopi green bean yang dijual secara door to door, kini dirinya sanggup menjual puluhan kilogram tiap bulannya. Peningkatan itu mulai dirasakan semenjak ia menjadi binaan Dinas Perdagangan dan Industri kawasan dan mengikuti aneka macam pameran.

"Bahkan kopi saya juga mulai diminati para pecinta kopi dari luar negeri, menyerupai Taiwan, Jepang, Amerika Serikat, dan Yugoslavia," kata Andreas.

Begitu halnya dengan Suhartin, petani kopi asal Kecamatan Kalibaru Banyuwangi. Yang awalnya dulu hanya menjual biji kopi, kini ia mulai membuka kedai kopi dan mulai memasarkan kopi bubuk.

"Nilai ekonomisnya bertambah ketika kita jual kopi bubuk, dan ini sesuai ajakan pasar. Dalam waktu dekat, saya akan membuka wisata petik kopi untuk menjaring wisatawan pula," kata Suhartin.

Sumber detik.com
Sumber https://3i-networksnews.blogspot.com
Sumber https://3i-networksonline.blogspot.com


Demikianlah Artikel Bupati Anas Ajak Pelaku Perjuangan Kopi Pasarkan Produksi Via Online

Sekianlah artikel Bupati Anas Ajak Pelaku Perjuangan Kopi Pasarkan Produksi Via Online kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Bupati Anas Ajak Pelaku Perjuangan Kopi Pasarkan Produksi Via Online dengan alamat link https://www-3i-networksindonesia.blogspot.com/2020/02/bupati-anas-ajak-pelaku-perjuangan-kopi.html